Face Recognition pada Sistem Absensi: Cegah kecurangan ‘titip absen’ dengan tingkat keakuratan 99,97%
‘Titip absen’ sering kali dilakukan oleh karyawan-karyawan yang melakukan kecurangan pada absensi. Hal ini biasa terjadi pada sistem absensi manual.
Teknologi face recognition banyak digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu cara absensi karyawan untuk menggantikan mesin fingerprint, ceklok, dan kartu ID.
Sistem absensi seperti ini cocok digunakan pada perusahaan yang menerapkan pekerjaan Work From Office (WFO), Work From Home (WFH), maupun hybrid.
Mari simak pemahaman sistem absensi dengan penggunaan face recognition di bawah ini.
Pemahaman istilah Face Recognition
Face recognition merupakan sebuah teknologi yang bisa mengidentifikasi atau mengkonfirmasi identitas seseorang menggunakan wajah mereka. Sistem ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi wajah melalui foto, video, atau bahkan secara langsung.
Face recognition juga merupakan bagian dari teknologi biometric security, di mana bentuk lainnya dari teknologi ini termasuk voice recognition, iris recognition, atau fingerprint recognition yang biasanya juga disematkan di dalam mesin absensi online.
Seiring berjalannya waktu, teknologi biometric security seperti face recognition mulai banyak digunakan di berbagai area, termasuk di dalam dunia pengelolaan HR.
Cara Kerja Sistem Absensi menggunakan Face Recognition
- Mendeteksi wajah
Kamera sistem absensi dapat mendeteksi wajah Anda, baik Anda sedang sendirian atau berada dengan sekumpulan orang lain.
- Analisis Data Absen dengan Wajah
Analisis data absensi dengan wajah melibatkan sistem absen selfie yang menangkap dan menganalisa wajah pengguna. Teknologi ini umumnya menggunakan gambar dua dimensi karena lebih mudah dicocokkan dengan foto dalam database.
Beberapa aspek yang dianalisis termasuk jarak antara mata, kedalaman mata, jarak antara jidat dan dagu, bentuk rahang, serta kontur bibir, kuping, dan dagu. Aspek-aspek tersebut menjadi penentu utama dalam menilai kecocokan wajah pengguna.
- Mengolah fitur wajah menjadi data
Data absensi dengan deteksi wajah Anda diolah menjadi informasi digital yang dicocokkan dengan database yang ada. Seperti sidik jari yang unik bagi setiap individu, setiap orang juga memiliki faceprint yang khas. Faceprint ini menjadi identitas yang diingat oleh sistem untuk mengakses smartphone atau untuk pengenalan otomatis di platform seperti Facebook.
Baca selengkapnya mengenai tata cara kerja sistem absensi menggunakan face recognition pada artikel ini.
Keakuratan data face recognition
Menurut Center of Strategic & International Studies (CSIS), tingkat keakuratan face recognition sendiri sangat tinggi yaitu sebesar 99,97 persen.
Namun, masih ada beberapa faktor yang membuat tingkat keakuratan untuk metode absensi selfie ini menurun seperti penggunaan topi atau masker.
Anda bisa meraih tingkat akurasi yang tinggi jika mengambil gambar pada kondisi yang ideal, misalnya posisi, pencahayaan, dan juga memastikan wajah tidak terhalangi apapun.
Manfaat dan Keunggulan Face Recognition Pada Sistem Absensi
1. Contactless, tidak memerlukan sentuhan langsung dengan mesin atau kartu identitas, menjadikannya steril.
2. Meningkatkan Kedisiplinan Karyawan, karena sulit dimanipulasi, memberikan data absensi yang akurat dan real-time, bermanfaat bagi departemen lain seperti HRD dan keuangan.
3. Efisiensi Kerja Dapat Meningkat, karena karyawan dapat langsung bekerja daripada menulis absensi manual.
4. Meminimalisir Terjadinya Gagal Absen, karena data tersimpan dalam database, mengurangi kehilangan kartu identitas atau lupa password.
5. Mencegah Terjadinya Tindakan Kriminal, karena data tersimpan dalam database, memberikan pihak berwajib kemudahan dalam menemukan pelaku tindak kriminal di tempat kerja.
Dari kesimpulan penjelasan di atas, mengartikan bahwa jika karyawan ingin berbuat curang dengan menggunakan foto atau meminta tolong untuk ‘titip absen’, sistem face recognition akan menolak absen tersebut.
Baca selengkapnya mengenai solusi absensi menggunakan face recognition pada artikel ini.